Pada tanggal 2 Januari 2025, anggota DPR RI mengusulkan agar pemerintah menurunkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dengan cara menekan biaya penerbangan. Usulan ini muncul seiring dengan tingginya biaya haji yang diperkirakan mencapai Rp 93,38 juta per jemaah untuk tahun 2025.

Biaya haji yang tinggi menjadi perhatian serius bagi banyak calon jemaah. Anggota Komisi VIII DPR, Bukhori Yusuf, menyatakan bahwa biaya penerbangan yang mencapai sekitar Rp 34,3 juta per orang menjadi salah satu komponen terbesar dalam total biaya haji. Dengan menekan biaya ini, diharapkan total BPIH dapat lebih terjangkau bagi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah haji.

Kenaikan biaya haji yang signifikan dapat menghalangi niat banyak calon jemaah untuk berangkat ke Tanah Suci. Hal ini terutama dirasakan oleh masyarakat berpenghasilan rendah yang sangat mengandalkan tabungan untuk menjalani ibadah haji. Oleh karena itu, penurunan biaya penerbangan menjadi langkah penting untuk memastikan lebih banyak orang dapat melaksanakan rukun Islam ini.

Bukhori menekankan perlunya kerjasama antara Kementerian Agama dan maskapai penerbangan untuk mendapatkan harga tiket yang lebih kompetitif. Dalam situasi tertentu, seperti musim haji, harga tiket pesawat sering kali melonjak tinggi. Dengan negosiasi yang baik, diharapkan dapat diperoleh tarif yang lebih rendah dan membantu meringankan beban calon jemaah.

Selain menekan biaya penerbangan, anggota DPR juga mengusulkan agar rincian biaya haji lainnya ditinjau kembali. Hal ini termasuk akomodasi dan biaya hidup selama di Arab Saudi. Dengan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua komponen biaya, diharapkan dapat ditemukan cara untuk mengurangi total pengeluaran calon jemaah.

Dengan adanya usulan dari anggota DPR untuk menurunkan biaya haji melalui penekanan pada biaya penerbangan, diharapkan tahun 2025 akan membawa perubahan positif bagi calon jemaah. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan solusi yang memungkinkan lebih banyak umat Muslim menjalankan ibadah haji tanpa beban finansial yang berat. Melalui langkah-langkah strategis ini, impian untuk berangkat ke Tanah Suci bisa menjadi kenyataan bagi lebih banyak orang.