Dokter Boy Abidin Soroti Stigma dan Kurangnya Kesadaran Soal Kesehatan Reproduksi Perempuan
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi, dr. Boy Abidin, SpOG, Subsp. FER, menegaskan pentingnya meningkatkan pemahaman mengenai kesehatan reproduksi perempuan, khususnya terkait masalah menstruasi seperti nyeri haid dan pendarahan menstruasi berat (PMB). Banyak perempuan yang merasa tabu atau malu membicarakan topik-topik ini karena adanya stigma dan informasi yang salah beredar di masyarakat.
Menurutnya, pengetahuan yang lebih baik tentang kondisi tersebut sangat penting, karena jika dibiarkan, masalah seperti PMB yang berlangsung lebih dari tujuh hari atau mengeluarkan darah yang berlebihan dapat menyebabkan anemia dan penurunan kualitas hidup. Dokter Boy juga menyoroti pentingnya kesadaran akan gangguan reproduksi lainnya, seperti endometriosis, yang mempengaruhi sekitar satu dari sembilan perempuan produktif di dunia. Namun, gangguan ini sering terlambat terdiagnosis karena kurangnya pengetahuan.
Dokter Boy juga menjelaskan bahwa setiap perempuan memiliki pengalaman menstruasi yang berbeda, tetapi ada standar normal yang perlu dipahami. Siklus menstruasi yang berlangsung antara 21 hingga 35 hari dianggap normal, dan jumlah darah yang keluar berkisar 3 hingga 5 pembalut atau sekitar 80 cc per hari. Apabila kondisi ini melebihi batas tersebut, dapat menjadi indikasi adanya masalah medis yang perlu diperiksa lebih lanjut.
Ia menambahkan bahwa pemahaman tentang kesehatan reproduksi juga sangat penting dalam pengambilan keputusan mengenai kontrasepsi. Kontrasepsi modern, seperti pil KB atau IUD hormonal, tidak hanya berfungsi untuk mencegah kehamilan, tetapi juga dapat membantu mengatasi masalah reproduksi lainnya, seperti PMB dan gangguan menstruasi.