Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa kondisi ekonomi Indonesia tetap stabil meskipun nilai tukar rupiah mengalami fluktuasi. Menurutnya, fundamental ekonomi nasional masih kuat, didukung oleh cadangan devisa yang solid, neraca perdagangan yang positif, serta kebijakan pemerintah yang memastikan devisa hasil ekspor (DHE) tetap tersimpan di dalam negeri.

Airlangga menjelaskan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah merupakan hal yang wajar dalam dinamika pasar keuangan. Ia juga optimistis bahwa dalam jangka menengah hingga panjang, ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh dengan baik. Pemerintah telah mengambil langkah untuk menjaga stabilitas, termasuk dengan memastikan bahwa DHE tetap berada di dalam negeri guna memperkuat posisi rupiah terhadap dolar AS.

Di sisi lain, Airlangga menilai pelemahan rupiah dalam beberapa hari terakhir masih dalam batas normal dan sejalan dengan pergerakan pasar. Ia menyebut bahwa pasar sudah mulai mengalami pemulihan, yang tercermin dari rebound yang terjadi pada perdagangan sebelumnya. Selain itu, ekspektasi terhadap hasil Rapat Umum Pemegang Saham Bank Mandiri dan Bank BRI juga dinilai positif dan memberikan dampak baik terhadap perekonomian.

Pada perdagangan Rabu pagi, rupiah sempat menguat 8 poin atau 0,05 persen ke level Rp16.604 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.612 per dolar AS. Sementara itu, pada penutupan perdagangan, rupiah kembali menguat sebesar 24 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp16.588 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dirilis Bank Indonesia juga menunjukkan penguatan ke level Rp16.588 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.622 per dolar AS.