Pada 27 Oktober 2024, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan keras yang menuduh Israel berusaha memicu konflik regional dengan dukungan dari negara-negara Barat. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Ankara, di mana Erdogan menggarisbawahi kekhawatiran Turki terhadap tindakan Israel yang dianggap semakin agresif di wilayah Timur Tengah.

Ketegangan antara Israel dan Palestina, serta negara-negara tetangga lainnya, telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Erdogan menyoroti bahwa langkah-langkah yang diambil oleh Israel, seperti pembangunan pemukiman baru dan serangan militer, semakin memperburuk situasi dan mengancam stabilitas kawasan. Menurutnya, dukungan Barat terhadap kebijakan Israel hanya akan memperburuk konflik yang ada.

Erdogan menegaskan bahwa Turki akan terus mendukung Palestina dan menentang kebijakan yang dianggap merugikan rakyat Palestina. Dia juga menyerukan komunitas internasional untuk bersatu menentang tindakan Israel yang dinilai melanggar hukum internasional. Turki, di bawah kepemimpinan Erdogan, telah lama dikenal sebagai pendukung utama hak-hak Palestina di panggung dunia.

Pernyataan Erdogan ini dapat mempengaruhi hubungan Turki dengan negara-negara Barat yang mendukung Israel. Beberapa analis politik mengkhawatirkan bahwa ketegangan ini dapat menyebabkan perpecahan lebih lanjut dalam koalisi internasional yang berupaya mencari solusi damai untuk konflik di Timur Tengah. Sementara itu, Erdogan juga berusaha memperkuat posisi Turki sebagai pemimpin dunia Muslim.

Meskipun situasi semakin tegang, Erdogan mengungkapkan harapannya untuk penyelesaian damai yang dapat mengakhiri konflik di wilayah tersebut. Dia menekankan pentingnya dialog dan negosiasi antara semua pihak terkait untuk mencapai solusi yang adil. Dengan terus mendukung hak-hak Palestina dan menyerukan keadilan, Erdogan berharap dapat mendorong perubahan positif di kawasan yang dilanda konflik ini.