Gencatan Senjata Gaza Fase Pertama Berakhir, Apa Nasib Tawanan yang Tersisa?
Gaza – Dengan semakin dekatnya batas akhir tahap pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas, perhatian dunia kini tertuju pada nasib 24 sandera Israel yang masih diyakini hidup di Jalur Gaza. Negosiasi terus berlangsung hingga Jumat (28 Februari 2025) untuk memastikan pembebasan mereka dalam tahap kedua kesepakatan gencatan senjata.
Berdasarkan laporan dari AFP, gencatan senjata yang telah berlangsung sejak 19 Januari 2025 dijadwalkan berakhir pada Sabtu (1 Maret 2025). Selama periode ini, sebanyak 25 sandera telah dibebaskan dalam keadaan selamat, sementara delapan jenazah juga telah dipulangkan ke Israel. Sebagai bagian dari kesepakatan ini, ratusan tahanan Palestina yang ditahan di Israel juga telah dibebaskan. Di luar kesepakatan tersebut, lima warga negara Thailand yang sebelumnya disandera di Gaza juga berhasil dibebaskan.
Nasib Sandera yang Masih Hidup
Otoritas Israel memperkirakan dari total 58 sandera yang masih berada di Gaza, hanya 24 orang yang kemungkinan besar masih hidup. Namun, bukti keberadaan mereka masih terbatas.
Video terbaru yang dirilis Hamas pada Sabtu menampilkan dua sandera, yakni Evyatar David (24) dan Guy Gilboa-Dalal (23), yang terlihat saat proses penyerahan sandera lainnya. Sementara itu, Edan Alexander (21) dan Matan Zangauker (25) sebelumnya muncul dalam video yang dirilis antara akhir November hingga awal Desember 2024. Beberapa sandera yang telah dibebaskan memberikan informasi kepada pihak Israel tentang keberadaan lebih dari selusin tawanan lainnya yang masih dalam kondisi hidup.
Di antara sandera yang masih bertahan, mayoritas adalah laki-laki berusia di bawah 30 tahun. Dari jumlah tersebut, 22 orang berkewarganegaraan Israel, dengan 10 di antaranya memiliki kewarganegaraan ganda. Selain itu, terdapat dua sandera asing, yakni Bipin Joshi (24), seorang mahasiswa asal Nepal, dan Natthapong Pinta (35), seorang pekerja pertanian dari Thailand.
Kelompok ini juga mencakup lima tentara Israel, termasuk Tamir Nimrodi dan Nimrod Cohen, keduanya berusia 20 tahun dan menjadi sandera termuda di antara mereka. Sementara itu, Omri Miran (47), yang memiliki kewarganegaraan ganda Israel-Hongaria, menjadi sandera tertua yang masih ditahan.
Tragedi Festival Musik dan Korban Jiwa
Sebanyak 11 dari 24 sandera yang masih diyakini hidup diketahui diculik saat menghadiri festival musik yang diserang pada 7 Oktober 2023.
Dari 251 sandera yang diculik pada hari itu, setidaknya 41 orang telah dinyatakan tewas setelah dibawa ke Gaza, termasuk 11 dari 25 tentara Israel yang sebelumnya disandera.
Hamas dan kelompok sekutunya, Jihad Islam, saat ini masih menahan 34 jenazah sandera, sebagian besar di antaranya merupakan korban serangan 7 Oktober. Beberapa di antara mereka diyakini tewas dalam kondisi penyanderaan, termasuk Sahar Baruch (25), yang meninggal dalam operasi penyelamatan yang gagal oleh militer Israel pada akhir 2023. Hingga kini, jenazahnya masih berada di Gaza.
Negosiasi Gencatan Senjata Tahap Kedua
Dengan semakin dekatnya akhir dari tahap pertama gencatan senjata, perundingan terus dilakukan untuk merancang kesepakatan tahap kedua, yang bertujuan mengamankan pembebasan sandera yang tersisa sekaligus mendorong upaya mengakhiri perang secara permanen.
Sejauh ini, dari 251 sandera yang diculik pada 7 Oktober 2023, sebanyak 145 orang telah dibebaskan dalam kondisi hidup, sementara 48 jenazah telah dipulangkan ke Israel. Namun, hingga Jumat (28 Februari 2025), nasib 24 sandera yang masih bertahan di Gaza tetap menjadi fokus utama dalam negosiasi lanjutan antara Israel dan Hamas.