Ginzan Onsen Terapkan Pembatasan Pengunjung Untuk Cegah Overtourisme Mulai Januari 2025

Pada tanggal 28 Desember 2024, Ginzan Onsen, sebuah kota pemandian air panas yang terkenal di Prefektur Yamagata, Jepang, mengumumkan langkah-langkah baru untuk menangani masalah overtourisme yang semakin meningkat. Dengan jumlah pengunjung yang mencapai sekitar 330.000 orang per tahun, kota ini menghadapi tantangan besar terkait kemacetan lalu lintas, keselamatan, dan gangguan terhadap kehidupan lokal. Oleh karena itu, pemerintah setempat memutuskan untuk menerapkan pembatasan pengunjung mulai Januari 2025.

Pembatasan ini akan dimulai pada 7 Januari 2025 dan berlangsung hingga akhir Maret 2025. Selama periode ini, hanya 100 pengunjung harian yang diizinkan masuk ke Ginzan Onsen antara pukul 5 sore hingga 8 malam, dan mereka harus memiliki reservasi sebelumnya. Setelah pukul 8 malam, hanya tamu yang menginap di akomodasi lokal dan kendaraan resmi yang diperbolehkan masuk. Langkah ini bertujuan untuk menjaga suasana tenang dan mencegah kerumunan di jalan-jalan sempit kota saat malam hari.

Kota Ginzan Onsen telah mengalami peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan, terutama selama musim dingin ketika pemandangan salju menambah daya tariknya. Namun, lonjakan ini juga menyebabkan masalah kemacetan lalu lintas dan kondisi berbahaya di jalan-jalan yang tertutup salju. Dengan adanya pembatasan ini, pihak berwenang berharap dapat mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan aksesibilitas bagi kendaraan darurat saat dibutuhkan.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk menciptakan pariwisata berkelanjutan di Jepang. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan dampak negatif dari overtourisme, banyak destinasi wisata lain di Jepang juga mulai menerapkan kebijakan serupa. Tujuannya adalah untuk melindungi warisan budaya dan lingkungan sambil tetap menyediakan pengalaman yang menyenangkan bagi para wisatawan.

Reaksi terhadap pembatasan ini bervariasi. Beberapa wisatawan menyambut baik langkah tersebut sebagai upaya untuk melestarikan keindahan alam dan budaya lokal. Namun, ada juga kekhawatiran bahwa pembatasan ini dapat mengurangi aksesibilitas bagi mereka yang ingin menikmati keindahan Ginzan Onsen. Pihak berwenang berharap agar masyarakat dapat memahami pentingnya langkah-langkah ini demi keberlanjutan jangka panjang.

Dengan penerapan pembatasan pengunjung di Ginzan Onsen, kota ini menunjukkan komitmennya untuk menghadapi tantangan overtourisme secara proaktif. Langkah-langkah ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi lingkungan dan budaya lokal tetapi juga untuk memastikan pengalaman positif bagi pengunjung di masa depan. Semua mata kini tertuju pada bagaimana kebijakan ini akan diterapkan dan dampaknya terhadap pariwisata di Ginzan Onsen serta destinasi lainnya di Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *