Jenderal AS Pastikan Sinterklas Aman dari Drone Misterius di Langit New Jersey
Pada Selasa, 24 Desember 2024, Jenderal Amerika Serikat Gregory Guillot memberikan pernyataan yang menenangkan terkait penampakan drone misterius yang menghebohkan Negara Bagian New Jersey baru-baru ini. Komentar tersebut muncul saat tradisi tahunan “melacak” perjalanan Sinterklas dilaksanakan oleh Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD), yang merupakan kerja sama antara Amerika Serikat dan Kanada. Dalam tradisi tersebut, NORAD melaporkan bahwa Sinterklas bersama rusa kutubnya telah menyelesaikan kunjungan di berbagai negara, termasuk Jepang, Korea Utara, Indonesia, Rusia, dan Iran.
Penampakan drone di langit New Jersey sebelumnya sempat menjadi perhatian, tetapi Guillot menegaskan bahwa dia tidak mengkhawatirkan dampak dari penampakan tersebut terhadap perjalanan tahunan Sinterklas. “Tentu saja kami khawatir tentang drone dan hal-hal lainnya di langit,” ujar Guillot kepada Fox News, namun ia menambahkan, “Namun, saya tidak memperkirakan drone akan menyulitkan Sinterklas tahun ini.”
NORAD, yang telah melacak perjalanan Sinterklas sejak 1955, memulai tradisi ini setelah terjadi sebuah insiden unik. Sebuah iklan koran di Colorado mengarah pada nomor telepon yang salah, yang seharusnya menghubungkan anak-anak dengan Sinterklas, tetapi malah mengarahkan mereka ke pusat militer gabungan. Kolonel Harry Shoup, yang saat itu menjabat sebagai direktur operasi, menerima telepon dari seorang anak yang salah nomor. Alih-alih mengabaikannya, Shoup memilih untuk berbicara dengan anak itu dan memberitahukan lokasi Sinterklas, yang kemudian menginspirasi pelaksanaan tradisi ini.
Selain melacak perjalanan Sinterklas, NORAD juga bertanggung jawab atas operasi kontrol dan peringatan kedirgantaraan serta maritim, termasuk pemantauan peluncuran rudal dari negara-negara seperti Korea Utara. Pada Natal 2023, Presiden AS Joe Biden ikut terlibat dalam kegiatan ini dengan mengangkat telepon dari anak-anak yang menanyakan lokasi Sinterklas.
Data terbaru dari NORAD menunjukkan bahwa pada 24 Desember 2024, Sinterklas telah mengirimkan sekitar 2,5 miliar hadiah. Tradisi melacak perjalanan Sinterklas ini tetap menjadi momen yang dinantikan oleh anak-anak di seluruh dunia, sekaligus memperlihatkan keberlanjutan kerjasama yang kuat antara Amerika Serikat dan Kanada dalam menjaga keamanan udara di wilayah mereka.