Menkes Budi Temui Prabowo Bahas Jumlah Dokter Dan Penyakit Di RI
Jakarta — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk membahas masalah jumlah dokter dan prevalensi penyakit di Indonesia. Pertemuan ini berlangsung di kantor Kementerian Pertahanan dan bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dalam sektor kesehatan.
Dalam pertemuan tersebut, Menkes Budi menjelaskan bahwa saat ini Indonesia mengalami kekurangan dokter, terutama di daerah terpencil. “Kami sedang berupaya untuk meningkatkan jumlah dokter yang terdistribusi merata, agar akses layanan kesehatan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat,” ungkap Budi. Hal ini penting mengingat adanya disparitas dalam layanan kesehatan antara kota besar dan daerah.
Selain membahas masalah jumlah dokter, Budi juga mengungkapkan perhatian terhadap penyakit yang sedang meningkat, seperti penyakit tidak menular (PTM) dan infeksi menular. “Penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung semakin banyak ditemukan. Kami perlu program pencegahan yang lebih efektif,” tambahnya. Prabowo menyatakan dukungannya untuk program-program yang dapat memperbaiki kondisi kesehatan masyarakat.
Menkes Budi dan Prabowo sepakat untuk menjalin kerja sama antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertahanan dalam pelaksanaan program kesehatan. Salah satu langkah yang diusulkan adalah penyelenggaraan pelatihan untuk tenaga kesehatan di daerah terpencil. “Dengan adanya pelatihan, diharapkan para tenaga kesehatan bisa lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan,” jelas Prabowo.
Kedua menteri menekankan pentingnya komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Mereka berharap, melalui kerja sama ini, jumlah dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia akan meningkat, serta program pencegahan penyakit dapat dilaksanakan dengan lebih baik. “Kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab kita bersama,” tutup Budi.
Pertemuan antara Menkes Budi dan Prabowo menjadi langkah awal yang baik dalam menghadapi tantangan kesehatan di Indonesia. Diharapkan dengan kolaborasi ini, masyarakat dapat mendapatkan akses layanan kesehatan yang lebih baik dan merata.