Menlu AS Blinken di Korea Selatan, Fokus pada Krisis Politik Nasional
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, dijadwalkan melakukan kunjungan ke Korea Selatan pada Senin, 6 Januari 2025, untuk membahas sejumlah isu penting, termasuk krisis politik yang tengah melanda negara sekutu utama Washington tersebut. Kunjungan Blinken datang pada masa yang penuh ketegangan, di mana situasi politik di Korea Selatan semakin memanas akibat keputusan darurat militer yang gagal yang dikeluarkan oleh Presiden Yoon Suk Yeol pada 3 Desember 2024. Meskipun tengah menghadapi upaya pemakzulan, Yoon Suk Yeol menolak untuk ditangkap oleh penyidik yang berusaha menegakkan surat perintah penangkapannya pada Jumat, 6 Januari.
Kementerian Luar Negeri Seoul mengungkapkan bahwa dalam kunjungannya, Blinken akan bertemu dengan mitranya, Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul, untuk membahas berbagai isu strategis. Salah satunya adalah mengenai aliansi Korea Selatan-AS, serta kerja sama yang lebih erat antara Korea Selatan, AS, dan Jepang. Selain itu, mereka juga akan membahas berbagai tantangan regional dan global, termasuk masalah yang melibatkan Korea Utara yang terus mempengaruhi stabilitas kawasan.
Krisis politik yang sedang berlangsung di Korea Selatan berawal dari tindakan darurat militer yang dikeluarkan oleh Presiden Yoon Suk Yeol, yang memicu kegelisahan di dalam negeri. Pada 6 Januari, tepat pada hari yang sama dengan kunjungan Blinken, surat perintah penangkapan terhadap Yoon berakhir, tetapi pengawal keamanan presiden menanggapi dengan menolak upaya penangkapan tersebut. Meski dalam posisi terancam dimakzulkan, Yoon masih mempertahankan jabatannya sebagai presiden sambil menunggu keputusan final dari Mahkamah Konstitusi Korea Selatan terkait kelayakan pemakzulannya.
Dalam pernyataan terpisah, Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, menegaskan bahwa meskipun situasi di Korea Selatan semakin kompleks, Amerika Serikat tetap mendukung kuat demokrasi Korea Selatan. “Demokrasi Korea Selatan adalah pilar yang kokoh, dan kami akan terus berbicara dan terlibat langsung dengan mitra kami untuk memastikan hal tersebut tetap terjaga,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Korea Selatan, Choi Sang-mok, telah dilantik sebagai penjabat presiden sementara setelah masa jabatan Yoon terganggu. Choi baru menjabat sebagai penjabat presiden hanya beberapa hari setelah pengunduran diri presiden sebelumnya, yang menunjukkan ketidakpastian politik yang tengah dihadapi oleh pemerintah Korea Selatan.
Kunjungan Blinken ke Korea Selatan menjadi sangat penting dalam konteks ini, karena negara ini berada di persimpangan antara mempertahankan hubungan kuat dengan AS dan menangani krisis domestik yang dapat memengaruhi stabilitas regional. Waktu yang tepat bagi kedua negara untuk mempererat aliansi mereka, sembari menghadapi tantangan dalam politik domestik dan keamanan global.