Paus Fransiskus Kabulkan Permintaan Uskup Bogor Paskalis Bruno untuk Tidak Diangkat Jadi Kardinal
Paus Fransiskus telah menyetujui permintaan Uskup Bogor, Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM (62), yang memilih untuk tidak diangkat sebagai kardinal. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama di kalangan umat Katolik Indonesia.
Pengumuman ini datang setelah pengumuman awal yang menyebutkan nama Mgr Paskalis sebagai salah satu dari 21 kardinal baru yang diangkat Paus Fransiskus pada Minggu, 6 Oktober 2024. Meski pengangkatan ini diresmikan pada 7 Desember 2024, Mgr Paskalis mengajukan permintaan untuk tidak dilantik, sebuah keputusan yang jarang terjadi dalam Gereja Katolik.
Ketua KWI/Uskup Bandung, Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC, mengungkapkan bahwa berita ini cukup mengejutkan. “Keputusan tersebut memang mengejutkan,” kata Mgr Antonius, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis KBRI Takhta Suci Vatikan.
Alasan Penolakan Mgr Paskalis untuk Diangkat Jadi Kardinal
Menurut Matteo Bruni, Direktur Kantor Pers Vatikan, Mgr Paskalis menyampaikan bahwa ia ingin terus bertumbuh dalam kehidupan imamatnya, serta meningkatkan pelayanannya bagi Gereja dan umat Allah. Mgr Paskalis merasa saat ini belum siap untuk mengemban tugas baru sebagai kardinal, dan memilih untuk tetap fokus pada perannya sebagai Uskup Bogor.
Pengunduran diri dari jabatan kardinal bukanlah hal yang pertama kali terjadi. Dua tahun lalu, Paus Fransiskus juga menerima permintaan serupa dari Uskup Belgia, Lucas Van Looy, yang memutuskan untuk tidak diangkat sebagai kardinal setelah pengumuman pengangkatannya menimbulkan kontroversi terkait dugaan pelecehan seksual di gereja yang belum ditangani secara tegas.
Perjalanan Mgr Paskalis Bruno Syukur
Mgr Paskalis Bruno Syukur ditunjuk sebagai Uskup Bogor oleh Paus Fransiskus pada 21 November 2013 dan ditahbiskan pada 22 Februari 2014. Ia memilih motto Magnificat anima mea dominum yang berarti “Jiwaku memuliakan Tuhan” (Lukas 1:46), sebagai landasan dalam pelayanannya.
Keputusan ini tetap mengejutkan banyak pihak, terutama karena sebelumnya, Mgr Paskalis termasuk dalam daftar kardinal yang diumumkan oleh Paus pada Oktober 2024. Namun, Mgr Anton, yang tengah menghadiri Sinode di Roma, mengatakan bahwa keputusan Mgr Paskalis harus dihargai. “Kita menghargai keputusan Mgr Paskalis. Beliau pasti tahu yang terbaik untuk dirinya, keuskupannya, dan Gereja secara keseluruhan,” ujar Mgr Anton.
Meskipun kejadian seperti ini jarang terjadi, umat Katolik tetap memberikan dukungan penuh kepada Mgr Paskalis, dengan harapan ia dapat terus melayani umat dan Gereja dengan sebaik-baiknya.