Langkah ini diambil setelah Korea Selatan menghadapi tantangan besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang cukup bagi tenaga kerja domestik, serta meningkatnya permintaan tenaga kerja di sektor-sektor seperti manufaktur, konstruksi, dan perawatan kesehatan. Pemerintah Korea Selatan menyadari bahwa banyak pekerjaan non profesional yang sulit diisi oleh tenaga kerja lokal, sehingga membuka kesempatan bagi warga negara asing untuk mengisi kekosongan tersebut.

Lowongan yang dibuka oleh pemerintah Korea Selatan sebagian besar berada di sektor manufaktur, konstruksi, dan perawatan. Pekerjaan-pekerjaan ini tidak memerlukan keahlian profesional tinggi, namun tetap memerlukan tenaga kerja yang terlatih untuk memenuhi standar industri. Beberapa posisi yang dibuka antara lain operator mesin, pekerja konstruksi, serta tenaga medis dan perawatan bagi lansia. Walaupun tidak memerlukan gelar profesional, pelamar diharapkan memiliki keterampilan dasar serta kesediaan untuk bekerja dalam kondisi yang menuntut.

Untuk mendukung pekerja asing yang datang, pemerintah Korea Selatan akan memberikan fasilitas pelatihan khusus agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pekerja dan memastikan bahwa mereka dapat bekerja dengan efisien di sektor yang relevan. Selain itu, pekerja asing yang terpilih akan mendapatkan dukungan terkait izin kerja dan hak-hak lainnya selama bekerja di Korea Selatan, menjadikan pekerjaan ini lebih terjamin dan menarik.

Kebijakan ini muncul di tengah meningkatnya kekurangan tenaga kerja yang dapat memengaruhi sektor-sektor penting dalam perekonomian Korea Selatan. Sektor-sektor seperti manufaktur dan konstruksi menghadapi penurunan jumlah pekerja lokal karena faktor demografi, seperti penuaan populasi. Dengan membuka kesempatan bagi pekerja asing, pemerintah berharap dapat mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja dan menjaga keberlanjutan sektor-sektor vital ini.

Pembukaan 207.000 lowongan kerja non profesional ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah kekurangan tenaga kerja di Korea Selatan, sekaligus memberikan peluang bagi tenaga kerja asing untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Langkah ini juga mencerminkan kebijakan Korea Selatan untuk semakin terbuka terhadap tenaga kerja asing, serta memperkuat hubungan internasional dengan negara-negara lain melalui penciptaan lapangan kerja yang lebih inklusif.