Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mendorong masyarakat untuk memanfaatkan teknologi sebagai sarana dalam melaporkan praktik korupsi di berbagai tingkat pemerintahan. Pernyataan ini disampaikannya saat memimpin panen raya padi serentak di 14 provinsi yang dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (6/4).

Presiden menegaskan bahwa penggunaan anggaran negara harus dilakukan secara efisien dan tepat sasaran, terutama untuk kepentingan rakyat kecil. Ia menekankan bahwa dirinya akan berupaya keras agar setiap dana publik benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia, khususnya oleh kalangan yang paling membutuhkan.

Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti pentingnya pengawasan terhadap anggaran di seluruh tingkatan pemerintahan, dari pusat hingga desa. Ia menekankan bahwa praktik korupsi dan penyalahgunaan uang negara tidak boleh lagi terjadi. Semua lini pemerintahan, termasuk daerah, harus menjalankan tugas secara bersih dan transparan.

Presiden juga menyampaikan bahwa dirinya sering kali menerima laporan langsung dari masyarakat, termasuk dari wilayah terpencil. Ia mengapresiasi laporan tersebut dan menyebut teknologi sebagai alat penting untuk memperkuat kontrol sosial terhadap penyalahgunaan wewenang.

Prabowo mengajak masyarakat untuk tidak segan merekam dan mengirimkan bukti jika menemukan indikasi korupsi. Ia yakin bahwa pengawasan publik yang kuat akan membuat pelaku korupsi jera. Presiden pun optimistis bahwa dengan sinergi antara masyarakat dan pemerintah, perubahan ke arah yang lebih baik akan segera terlihat di seluruh Indonesia.