Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, mengadakan pertemuan kenegaraan di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, pada Kamis. Dalam pertemuan tersebut, keduanya menyepakati langkah strategis untuk memperluas akses pasar dan menghapus hambatan-hambatan dalam perdagangan bilateral. Kesepakatan ini bertujuan mendukung misi bersama kedua negara untuk tumbuh sebagai kekuatan ekonomi yang berpengaruh di kawasan. Presiden Prabowo menyampaikan bahwa hanya dengan kekuatan ekonomi, posisi dan suara negara-negara seperti Indonesia dan Turki dapat lebih diperhitungkan dalam percaturan global.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, kedua pemimpin negara telah menginstruksikan para menteri terkait untuk segera merampungkan negosiasi Preferential Trade Agreement (PTA) sebagai tahap awal menuju perjanjian kerja sama ekonomi yang lebih luas dalam bentuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Pertemuan bilateral tersebut diawali dengan pembicaraan empat mata antara kedua presiden, lalu dilanjutkan dengan diskusi antara delegasi masing-masing negara.

Kunjungan ini merupakan balasan atas kedatangan Presiden Erdogan ke Istana Kepresidenan Bogor pada 12 Februari 2025 lalu. Sambutan meriah diberikan kepada Presiden Prabowo dengan atraksi flypast tiga helikopter buatan industri pertahanan Turki serta salvo meriam kehormatan. Dalam rombongan Indonesia turut hadir sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara, sementara dari pihak Turki dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Hakan Fidan. Setelah agenda di Ankara selesai, Presiden Prabowo dijadwalkan melanjutkan lawatan kenegaraan ke Antalya untuk menghadiri Antalya Diplomatic Forum 2025 sebelum bertolak ke Mesir, Qatar, dan Yordania.