Prabowo Sentil Standar Ganda Negara Barat Soal HAM di Gaza
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara tegas mengkritik sikap negara-negara Barat dalam Forum Diplomasi Antalya 2025 di Turki pada Jumat lalu. Ia menyampaikan keprihatinan mendalam atas sikap diam negara-negara yang selama ini mengklaim diri sebagai pembela hak asasi manusia, namun justru tidak bersuara melihat penderitaan rakyat Palestina di Gaza.
Dalam forum tersebut, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa selama beberapa dekade lalu, negara-negara Barat datang ke Indonesia untuk mengajarkan prinsip-prinsip demokrasi dan HAM. Namun, ketika pelanggaran HAM kini terjadi secara terang-terangan di Gaza, banyak dari mereka justru memilih bungkam. Menurutnya, hal ini menunjukkan ketidakkonsistenan yang menyakitkan dan membuka mata negara-negara di kawasan global selatan.
Prabowo menilai bahwa tragedi kemanusiaan di Gaza tidak bisa hanya dilihat sebagai isu politik luar negeri, melainkan merupakan kegagalan sistem global dalam menjunjung tinggi nilai keadilan dan kemanusiaan. Ia menyebut sikap diam negara-negara kuat sebagai pukulan terhadap semangat universal HAM yang selama ini mereka suarakan.
Lebih lanjut, Presiden menegaskan bahwa penderitaan di Gaza telah menjadi simbol dari betapa dunia internasional masih belum mampu bersatu dalam membela hak dasar manusia ketika kepentingan politik turut bermain. Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia tidak akan tinggal diam dan akan terus menyuarakan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Pernyataan Presiden ini menjadi refleksi bagi banyak negara berkembang bahwa perjuangan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tidak selalu ditentukan oleh retorika negara-negara maju, tetapi dari ketulusan dan keberanian untuk bersikap adil dalam menghadapi penderitaan sesama manusia.