Ribuan Pengungsi Gaza Pulang Setelah Gencatan Senjata Diberlakukan

Ribuan warga Gaza mulai kembali ke kampung halaman mereka setelah lebih dari 15 bulan dilanda konflik. Pada Minggu, 19 Januari 2025, Israel resmi mengumumkan gencatan senjata di wilayah Gaza, memberikan secercah harapan baru bagi masyarakat yang telah mengungsi akibat perang berkepanjangan dengan Hamas.

Pelaksanaan gencatan senjata yang direncanakan dimulai pukul 08.30 waktu setempat sempat mengalami penundaan hingga pukul 11.15. Hal ini disebabkan oleh kendala teknis dari pihak Hamas, terutama terkait ketidaksiapan dalam menyerahkan daftar tiga sandera Israel yang dijadwalkan akan dibebaskan hari itu. Akibat keterlambatan tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan militer Israel untuk melanjutkan serangan terhadap Hamas, yang menewaskan setidaknya delapan orang di Gaza.

Setelah Hamas mengonfirmasi daftar nama sandera yang akan dibebaskan, gencatan senjata akhirnya diberlakukan. Langkah ini menjadi angin segar bagi ribuan pengungsi Gaza yang mulai kembali ke tempat tinggal mereka, meskipun sebagian besar rumah dan infrastruktur telah hancur. Dengan membawa tenda dan barang-barang pribadi, mereka menempuh perjalanan menggunakan truk, kereta keledai, hingga berjalan kaki.

Wilayah utara Gaza menunjukkan kerusakan besar akibat konflik yang berkepanjangan. Bangunan runtuh dan fasilitas umum lumpuh, membuat kehidupan sehari-hari warga sangat terganggu. Kendati demikian, dimulainya gencatan senjata memberikan secercah harapan akan perdamaian dan stabilitas di kawasan yang telah lama dilanda kekerasan.

Langkah ini dipandang sebagai momen penting dalam upaya mengakhiri konflik yang berlarut-larut, membuka jalan bagi warga Gaza untuk mulai membangun kembali kehidupan mereka. Meski begitu, tantangan besar tetap menanti, mulai dari pemulihan infrastruktur hingga menciptakan kestabilan politik di wilayah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *