Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan bahwa hanya anak-anak dari keluarga yang benar-benar membutuhkan secara ekonomi yang dapat diterima di Sekolah Rakyat. Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa proses seleksi akan dilakukan dengan sangat ketat dan berlapis. Tahap awal dimulai dengan verifikasi administratif, yakni calon siswa harus terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan tergolong dalam Desil 1, yaitu kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan paling rendah.

Setelah lulus tahap administrasi, tim yang telah ditunjuk akan melakukan kunjungan langsung ke rumah calon siswa untuk mencocokkan data yang masuk dengan kondisi riil di lapangan. Mereka yang termasuk Desil 1 biasanya adalah masyarakat yang belum memiliki rumah sendiri serta memiliki keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar lainnya. Tujuan dari kunjungan ini adalah memastikan bahwa tidak ada manipulasi data dalam proses pendaftaran.

Koordinasi aktif juga dilakukan antara Kemensos dan pemerintah daerah seperti gubernur, bupati, hingga walikota guna menyamakan pemahaman dalam penerapan kriteria Sekolah Rakyat. Selain seleksi administrasi dan kunjungan lapangan, setiap calon siswa juga akan menjalani tes kesehatan sebagai syarat akhir penerimaan.

Di sisi lain, Kemensos juga sedang mempersiapkan tenaga pendidik yang berkualitas bekerja sama dengan Kemendikdasmen. Saat ini, lebih dari 500 calon kepala sekolah telah dinyatakan layak, sementara seleksi guru masih berlangsung demi memastikan kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat tetap terjaga.