WHO Ungkapkan Keadaan Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza Setelah Serangan Israel

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa kondisi Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza sangat memprihatinkan setelah serangan udara yang dilancarkan oleh Israel. Fasilitas-fasilitas medis di rumah sakit tersebut kini tidak dapat digunakan lagi.

Menurut pernyataan Dr. Margaret Harris, juru bicara WHO, kepada BBC, serangan bertubi-tubi dari Israel menghancurkan rumah sakit dan mengancam keselamatan petugas medis. Hal ini menyebabkan pasokan medis di Gaza menjadi sangat terbatas, terutama setelah adanya blokade yang diberlakukan Israel.

Pada hari Minggu (13/4), staf Rumah Sakit Al-Ahli melaporkan bahwa serangan udara Israel menghancurkan laboratorium serta merusak ruang gawat darurat. Meskipun tidak ada laporan korban jiwa, seorang anak meninggal dunia akibat terganggunya proses perawatan medis.

Pihak militer Israel mengklaim bahwa rumah sakit tersebut merupakan tempat yang digunakan oleh Hamas sebagai pusat komando dan kendali untuk merencanakan serangan. Rumah sakit ini dikelola oleh Gereja Inggris, yang para pemimpinnya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas kejadian tersebut. Mereka juga menuntut Israel untuk memberikan bukti terkait klaim tersebut.

Serangan terhadap Rumah Sakit Al-Ahli terjadi pada tengah malam, dengan dua rudal menghantam bangunan tersebut. Ini adalah serangan kelima yang terjadi sejak perang dimulai. Menurut Keuskupan Anglikan Yerusalem, serangan tersebut menghancurkan laboratorium genetika dua lantai, merusak apotek, dan unit gawat darurat. Gereja St. Philip yang berada di sekitar rumah sakit juga turut terkena dampak.

Keuskupan tersebut juga mengungkapkan bahwa militer Israel memberi peringatan selama 20 menit kepada pasien dan staf untuk evakuasi sebelum serangan. Meskipun tidak ada korban langsung dari serangan tersebut, seorang anak yang sebelumnya terluka parah meninggal akibat proses evakuasi yang terburu-buru.

Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, menyatakan bahwa rumah sakit telah melaporkan kerusakan besar yang terjadi, dan sebagian pasien harus dipindahkan ke rumah sakit lain. Namun, 40 pasien dalam kondisi kritis tidak dapat dipindahkan. WHO menegaskan bahwa rumah sakit dan petugas medis harus dilindungi sesuai dengan hukum internasional. Mereka juga menekankan pentingnya menghentikan serangan terhadap fasilitas kesehatan.

Semoga informasi ini membantu memberikan gambaran lebih jelas tentang situasi di Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza setelah serangan udara yang terjadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *