Gerakan Wisata Bersih (GWB) resmi digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, sebagai bentuk kolaborasi antara Kementerian Pariwisata, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan destinasi wisata yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menyatakan bahwa GWB merupakan bagian dari lima program prioritas Kemenpar demi mendorong daya saing destinasi wisata Indonesia di kancah global.

Kegiatan ini berlangsung di dua titik utama, yakni kawasan Marina Waterfront dan Pantai Pede, dan diikuti oleh 2.000 peserta. Dalam aksi bersih-bersih tersebut, berhasil dikumpulkan sampah hingga 1.080,6 kilogram. Selain pembersihan massal, juga dilakukan edukasi lingkungan dan kampanye kesadaran kepada wisatawan dan masyarakat setempat, ditambah penyediaan tempat sampah yang ramah lingkungan.

Meski posisi Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) naik ke peringkat 22 dunia pada 2024, aspek kesehatan dan kebersihan masih menjadi tantangan, dengan peringkat turun dari 89 ke 82. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian ekstra terhadap faktor kebersihan dalam pengembangan pariwisata. Wamenpar Puspa menekankan pentingnya langkah berkelanjutan dan keterlibatan lintas sektor, termasuk kerja sama dengan pihak swasta seperti ITDC.

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, menyambut baik gerakan ini sebagai awal dari budaya baru dalam menjaga kebersihan, demi menciptakan lingkungan yang menarik dan nyaman bagi wisatawan.