Sinkhole di Jepang Melebar hingga 30 Meter, Upaya Penyelamatan Dipercepat
Yashio, Jepang – Upaya penyelamatan seorang sopir truk yang terjebak dalam lubang jalan (sinkhole) di Kota Yashio, Prefektur Saitama, Jepang, terus berlanjut dengan penuh tantangan. Saat ini, tim penyelamat tengah bekerja keras untuk menyelesaikan pembangunan lereng yang diperlukan guna membawa peralatan berat ke dalam sinkhole. Peristiwa yang terjadi pada Selasa (28/1) ini telah memicu upaya penyelamatan intensif setelah pria berusia 74 tahun terjebak di bawah puing-puing jalan yang ambruk.
Gubernur Saitama, Motohiro Ono, mengonfirmasi bahwa tim penyelamat kini telah menyelesaikan pembangunan lereng sepanjang 30 meter pada Sabtu (1/2/2025). “Kami baru saja menyelesaikan pekerjaan di lereng. Sekarang, tim akan menggunakan lereng ini untuk mengirimkan peralatan berat yang diperlukan ke dalam lubang,” kata Ono kepada wartawan, dilansir dari kantor berita AFP.
Penyelamatan Terhambat oleh Puing-Puing dan Air Bocor
Komunikasi dengan korban yang terperosok sempat terhambat karena tanah dan puing-puing yang menutupi kabin truk. Penyebab terjadinya kecelakaan tersebut adalah lubang besar yang muncul di jalan akibat proses erosi dan kebocoran air tanah. Pada Sabtu (1/2), sebagian besar air tanah yang bocor ke dalam sinkhole telah berhasil dihentikan, tetapi masalah teknis lainnya muncul. Tim penyelamat menghadapi kesulitan karena dinding lubang yang terus terkikis, membuat mereka tidak bisa bertahan lama di dalamnya.
Awalnya, sinkhole ini berdiameter sekitar lima meter, namun seiring dengan berjalannya waktu, lubang tersebut melebar hingga mencapai 40 meter, menggabungkan beberapa lubang yang ada. Selain itu, bongkahan aspal yang berat juga jatuh ke dalam lubang, menambah tantangan yang dihadapi tim penyelamat dalam menggunakan alat berat untuk mendekati lokasi.
Peringatan untuk Warga dan Tantangan Tambahan
Pemerintah setempat juga mengeluarkan imbauan kepada sekitar 1,2 juta orang yang tinggal di area tersebut. Mereka diminta untuk mengurangi penggunaan air, seperti air mandi dan mencuci, guna mencegah masalah kebocoran limbah yang dapat mengganggu kelancaran operasi penyelamatan.
Pada 2022, terjadi sekitar 2.600 insiden amblesnya jalan yang disebabkan oleh masalah saluran pembuangan, sebagian besar berukuran kecil, sekitar 50 cm atau kurang. Namun, kejadian di Yashio kali ini menunjukkan betapa berbahayanya peristiwa ambles jalan yang lebih besar, dengan dampak yang dapat mempengaruhi keselamatan warga.
Insiden Sebelumnya dan Penyebab Kejadian
Sebelumnya, pada 2016, jalan ambles besar juga pernah terjadi di pusat kota Fukuoka, dengan lebar sekitar 30 meter dan kedalaman 15 meter, yang disebabkan oleh pembangunan kereta bawah tanah yang dilakukan di area tersebut.
Dengan tantangan yang semakin berat, pihak berwenang berjanji untuk terus berusaha semaksimal mungkin agar korban dapat segera diselamatkan. Masyarakat berharap agar upaya penyelamatan ini berjalan lancar, dan korban bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat.