Nyeri sendi bisa menyerang siapa saja dan sering kali dianggap membutuhkan tindakan operasi untuk penanganan jangka panjang. Namun, kini berbagai metode non-bedah yang lebih inovatif dan efektif mulai banyak diterapkan. Menurut Dr. Abhishek Vaish, seorang ahli bedah ortopedi dan spesialis cedera olahraga dari Indraprastha Apollo Hospital dan Klinik Healing Touch di New Delhi, kemajuan pengobatan ortopedi telah membuka jalan untuk berbagai solusi non-invasif dalam menangani nyeri sendi. Salah satunya adalah terapi regeneratif seperti PRP (Plasma Kaya Trombosit), di mana darah pasien diolah untuk mengambil trombosit yang kemudian disuntikkan kembali ke area sendi yang bermasalah. Selain itu, terapi sel punca dari jaringan lemak atau sumsum tulang juga terbukti mampu membantu regenerasi sel tulang rawan dan tulang. Metode lain seperti suntikan asam hialuronat membantu melumasi sendi, sementara ablasi frekuensi radio (RFA) menawarkan pereda nyeri jangka panjang dengan menonaktifkan saraf pengirim sinyal nyeri. Terapi gelombang kejut juga mulai populer karena kemampuannya menstimulasi penyembuhan jaringan yang rusak. Dalam perkembangan terbaru, terapi biologis menggunakan antibodi monoklonal dan inhibitor sitokin untuk mengatasi peradangan akibat osteoartritis dan artritis reumatoid. Kemajuan teknologi juga memungkinkan fisioterapi berbasis AI serta teknik neuromodulasi seperti TENS dan SCS. Terakhir, menjaga pola hidup sehat, pola makan antiradang, serta olahraga ringan seperti yoga dan berenang sangat dianjurkan untuk mendukung kesehatan sendi tanpa perlu operasi.